PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
A.
KONSEP
PEMECAHAN MASALAH
1. Pengertian
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut
Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah
tertentu melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai
dengan segera. Menurut Polya, 1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari
jalan keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein dan Levin (Rosdiana &
Misu, 2013: 2), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat
tinggi yang membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau
keterampilan dasar.
2. Tahapan
Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu;
a. Memahami masalah (problem understanding)
Langkah pertama
dalam memecahkan masalah adalah dengan memahami masalah. Siswa perlu
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang ada, ukurannya, hubungan dan
nilainya, dan apa yang mereka cari. Beberapa saran untuk membantu siswa
memahami masalah yang kompleks: (1) mengajukan pertanyaan tentang apa yang
diketahui dan dicari, (2) menjelaskan masalah dalam kalimat mereka sendiri, (3)
menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) lebih fokus pada bagian
penting dari masalah, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram.
b. Merencanakan solusi (devise a plan)
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat dan strategi yang terlibat diperlukan untuk memecahkan masalah yang diberikan, seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan model, (3) membuat sketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5) mengenali pola, (6) membuat tabel, (7) bereksperimen dan mensimulasikan, (8) bekerja mundur, (9) menguji semua kemungkinan, (10) mengidentifikasi sub tujuan, (11) menetapkan analogi dan (12) mengklasifikasikan data/informasi.
c. Melaksanakan rencana (carry out the plan)
Apa yang diterapkan
jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga
termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam
bentuk matematika; dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan
yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana
yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana, maka
siswa dapat memilih cara atau rencana lain.
d. Memeriksa kembali (Looking Back)
Review
Aspek-aspek berikut harus dipertimbangkan ketika meninjau langkah-langkah
sebelumnya untuk memecahkan masalah, yaitu: (1) meninjau semua informasi
penting, jika sudah diidentifikasi; (2) meninjau semua perhitungan yang
terlibat; (3) mempertimbangkan apakah solusinya logis; (4) mencari alternatif
solusi lain; dan (5) membaca ulang pertanyaan dan bertanya pada diri sendiri
apakah pertanyaan tersebut benar-benar telah dijawab.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Pada
umumnya masalah dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Masalah Sederhana
Masalah
sederhana mempunyai skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah lainnya,
tidak mempunyai konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu rumit dan
dapat dipecahkan oleh individu. Lingkup masalah sebatas pada seseorang dan
dapat diselesaikan oleh orang itu sendiri.
2. Masalah Kompleks
Masalah
rumit maupun juga kompleks mempunyai cakupan skala yang lebih besar dibanding
masalah sederhana, dapat terkait dengan berbagai masalah yang lainnya,
mempunyai konsekuensi yang sangat besar, dan juga penyelesaiannya membutuhkan
kerja sama kelompok serta analisis yang sangat mendalam. Jangkauan masalah ini
juga akan berhubungan dengan banyak individu dan juga hanya dapat diselesaikan
oleh banyak individu pula.
Bagaimana
cara menyelesaikan masalah ?
1. Menyadari Masalah
Langkah
pertama seseoramg dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan menyadari
akan adanya permasalahan yang terjadi. Seseorang harus sadar bahwa ia sedang
dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu,
seseorang akan merasa memiliki sebuah kesulitan yang harus segera diselesaikan
dengan baik.
2. Memahami Masalah
Jika
seseorang menyadari memiliki masalah, maka hal yang harus dilakukan adalah
dengan memahami kemudian menjabarkan masalah yang terjadi. Memahami masalah
perlu suatu diagnosis Berpikir Komputasional Dasar – Dasar Informatika SMK
Kelas X 26 Informatika – SMK Kelas X tertentu pada suatu kejadian. Diperlukan
informasi yang banyak untuk memahami masalah secara utuh dan yang paling
penting adalah fokus pada masalah yang dihadapi.
3. Ketahui Penyebab Masalah
Masalah
terjadi karena ada penyebabnya. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus
pada penyebab yang memicu terjadinya masalah agar semuanya cepat selesai.
4. Sederhanakan Masalah
Biasanya,
masalah menjadi sangat rumit akibat dari ulah kita sendiri. Putus asa merupakan
salah satu penyebab masalah tak kunjung selesai. Oleh sebab itu,
sederhanakanlah masalah agar solusi segera didapat.
5. Fokus Pada Solusi
Ketika
mendapat masalah, hal yang sering dilakukan adalah menyesali perbuatan yang
sudah dilakukan dan sibuk mengasihi diri – sendiri. Hal ini sangat tidak baik
karena menyesali dan meratapi tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu,
mulailah focus pada tindakan pemecahan masalah agar solusi segera terwujud.
Dengan begitu, masalah dapat diselesaikan dengan baik dan cepat.
6. Kenali Penyelesaian Masalah
Untuk
menyelesaikan masalah, perlu mengenali dan mengelompokkan beberapa kemungkinan
penyelesaian masalah. Buatlah daftar atau tabel untuk mengelompokkan
kemungkinan solusi yang dapat dipakai menyelesaian masalah.
7. Temukan Strategi Penyelesaiannya
Setelah
kemungkinan penyelesaian masalah terbentuk, segeralah membuat strategi
penyelesaianya. Strategi yang baik diperlukan untuk menyelesaikan segala
masalah dengan baik. Seseorang harus paham mengenai masalah yang dihadapi dan
dapat menyelesaikan masalah secara efektif dan bijaksana.
8. Evaluasi Implementasi Pemecahannya
Pastikan
melakukan evaluasi terhadap solusi pemecahan masalah yang sudah diambil sebelum
diimplementasikan untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal ini perlu dilakukan
untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil benar – benar merupakan keputusan
yang tepat.
9. Jangan Mengeluh Berlebihan
Kebiasaan
mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, justru sikap ini menjadi penyebab
otak kita terdoktrin bahwa masalah sangat rumit, kompleks, sulit dan tidak
mudah diselesaikan. Kebiasaan ini sangat tidak baik, oleh sebab itu ubahlah
kebiasaan ini menjadi tindakan nyata yang menciptakan solusi.
10. Segera Ambil Tindakan
Tindakan
nyata dalam menyelesaikan masalah mutlak dilakukan karena pemahaman pada
masalah, fokus dalam mencari masalah, kepandaian dalam menyususn strategi tidak
akan membuahkan hasil jika tidak segera bertindak menyelesaikan masalah.
11. Atur Emosi
Emosi
dari pola pikir seseorang adalah dua hubungan yang saling berkaitan.
Pengendalian emosi yang baik akan mempengaruhi pola pikir yang baik. Oleh sebab
itu, apabila seseorang tidak mampu mengendalikan emosinya, maka ia tidak akan
dapat berpikir jernih sehingga setiap masalah yang dihadapinya sulit
terselesaikan.
12.
Berpikir Logis
Berpikir
secara logis dan rasional dapat mempengaruhi pola pikir seseorang. Oleh sebab
itu, wajib bagi seseorang untuk dapat berpikir secara logis dan positif agar
masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan dengan baik.
13.
Bersikap Proporsional
Kejiwaan
seseorang dapat terpengaruh oleh sifat – sifat negatif karena sikap
proporsional yang dilakukanya. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan masalah
harus dalam kondisi tenang dan santai agar permasalahan dapat terselesaikan
dengan baik. Perasaan marah, stress atau sedih tidak akan menyelesaikan
masalah, justru membuat masalah menjadi lebih rumit.
Tidak ada komentar